Minggu, 05 Mei 2013

Indonesia Berpotensi Jadi Brasilnya Asia



Siapa tim terbaik di dunia saat ini? Mengacu hasil dua turnamen besar dalam empat tahun terakhir, Spanyol patut dikedepankan. Mereka menyandingkan trofi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008. Namun, status tim tersukses di Piala Dunia tetap dipegang Brasil, kiblatnya sepak bola.

Siapa sangka Indonesia dianggap berpotensi menjadi Brasil-nya di negara Asia. Penilaian itu disampaikan Tom Byer, pelatih asal AmerikaSerikat yang sukses membangun akademi sepak bola usia muda di Jepang. Tom adalah pelatih yang spesialisasi-nya mengajarkan teknik dasar bermain sepak bola untuk anak usia 6 hingga 12 tahun.

Menurut Tom, Indonesia punya banyak kesamaan dengan Brasil. “Saya sudah seringkali ke Indonesia. Saya melihat Indonesia bisa menjadi Brasilnya Asia jika ditangani dengan benar. Indonesia memiliki banyak potensi. Seperti halnya Brasil, kedisiplinan pemain Indonesia tidak terlalu baik” ujar Tom ditemui di Plaza Indonesia, Jumat (2/12) sore.

Tom merintis pengembangan sepak bola usia muda di Jepang, sejak 1999. 22 tahun kemudian, Jepang mulai merasakan efek kehadiran Tom. Jepang menjadi kekuatan besar di Asia.

Tercatat, negeri Samurai itu selalu masuk putaran final empat Piala Dunia terakhir. Shinji Kagawa, yang kini membela klub Bundesliga 1 Jerman Borussia Dortmund, menjadi salah satu pemain hasil binaan akademi Tom.

Tom dihadirkan PSSI ke Jakarta untuk menjalin kemungkinan kerja sama membangun akademi sepak bola usia muda. Kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan. Namun, Tom sangat berharap bisa membantu Indonesia.

Diakui Tom, ia membutuhkan tantangan baru setelah sukses membangun sistem dasar sepak bola di Jepang. “Tidak ada jalan pintas. Masalahnya adalah di Indonesia orang lebih tertarik berinvestasi di level teratas, bukan di akar rumput. Ini yang harus diubah. Padahal, untuk mencapai level teratas dibutuhkan pondasi yang kuat. Saya yakin Indonesia sukses karena memiliki gairah di olahraga ini,” ujar Tom.

“Selain Indonesia, saya juga tengah membangun kemungkinan untuk mendirikan akademi di China. Tapi, di sana tidak semua anak ‘gila’ bola. Karena inilah saya tertarik membantu Indonesia. Berapa lama? Di Jepang saya memulainya 1999 dan 20 tahun kemudian hasilnya mulai terlihat. Tapi tahun 1999 berbeda dengan 2011 dimana saya bisa memanfaatkan beragam media,” ungka Tom San, panggilan Tom Byer di Jepang.

Sebagai perbandingan, Tom menyebut Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) rela berinvestasi 186 juta dollar Amerika (Rp 1,67 triliun) demi membenahi pembinaan usia muda. Dalam metode kepelatihannya, Tom memaksimalkan potensi media baik cetak, televisi, hingga online.

Ia sengaja memesan halaman untuk mengenalkan beragam teknik dasar yang harus dipelajari anak. “Ini dilakukan konsisten selama 17 tahun. Sangat penting memanfaatkan media karena lewat medium ini anak-anak di setiap daerah bisa belajar tanpa harus ke akademi,” ujar Tom.

Jepang, lanjut Tom, pada awalnya tidak menargetkan timnasnya lolos ke pentas Piala Dunia senior. Jepang justru menatap Piala Dunia U-17 dan target berjenjang mengalami peningkatan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;